4 Fakta Geger Dua Bocah Dirantai di Majalengka, Viral Karena Curi Ponsel Tetangga
Kasus dua bocah yang dirantai di leher oleh orang tuanya sendiri di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, telah membuat geger warga. Peristiwa ini bermula setelah kedua bocah tersebut diduga mencuri ponsel milik tetangga. Bagaimana kejadian ini bisa terjadi, dan apa yang sebenarnya melatarbelakanginya? Berikut empat fakta yang berhasil diungkap di balik kasus yang mengejutkan ini.
1. Viral di Media Sosial
Kejadian ini pertama kali diketahui publik setelah sebuah video berdurasi 33 detik menyebar luas di media sosial, terutama di grup-grup WhatsApp di Kabupaten Majalengka. Dalam video tersebut, terlihat kedua bocah tersebut dirantai di leher dan digembok, sementara beberapa warga berupaya membuka rantai tersebut. Keberadaan video ini langsung menuai keprihatinan masyarakat dan menjadi perbincangan hangat.
2. Polisi Gerak Cepat Mendatangi TKP
Polres Majalengka langsung bergerak setelah video tersebut menjadi viral. Tim kepolisian mendatangi lokasi kejadian yang teridentifikasi di Kecamatan Jatiwangi, Majalengka. Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka, Ipda Riyana, mengonfirmasi bahwa peristiwa itu benar terjadi pada Selasa, 12 November 2024, dan melibatkan orang tua yang merantai kedua anaknya. Kepolisian juga segera berkoordinasi dengan aparat desa setempat untuk memanggil orang tua kedua bocah itu.
3. Bentuk Hukuman dari Orang Tua
Menurut Ipda Riyana, tindakan merantai leher anak dilakukan oleh orang tua sebagai bentuk hukuman setelah mengetahui anak-anak mereka diduga mencuri ponsel milik tetangga. Ternyata, kasus pencurian ini bukan pertama kali terjadi, sehingga menimbulkan kekecewaan pada orang tua. Orang tua dari kedua anak ini merasa malu dengan perilaku anak-anaknya dan berharap dengan tindakan tersebut, anak-anak mereka bisa mendapat pelajaran dan efek jera.
4. Kasus Berujung Damai
Meski peristiwa ini sempat menghebohkan, polisi memutuskan untuk tidak memproses hukum orang tua kedua anak tersebut. Sebagai gantinya, polisi memberikan arahan dan imbauan kepada para orang tua agar lebih bijaksana dalam memberikan pembinaan kepada anak-anak mereka tanpa menggunakan cara-cara yang ekstrem. Menurut Ipda Riyana, kasus ini berakhir damai, baik antara orang tua dan anak-anak mereka maupun dengan pihak tetangga yang kehilangan ponsel.
Penutup Kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana memberikan hukuman yang bijak bagi anak-anak. Polisi pun mengimbau masyarakat agar selalu mengutamakan cara-cara yang lebih mendidik dalam mendisiplinkan anak, sehingga tidak menimbulkan trauma atau efek negatif lain yang mungkin akan memengaruhi perkembangan mental anak di kemudian hari.
sumber : detikjabar.com